Penjelasan Game 2D, 3D & VR

TUGAS

DISUSUN OLEH KELOMPOK :

UNTUK MEMENUHI TUGAS YANG DIBERIKAN

OLEH DOSEN : FAHMI FATHULLAH

NAMA : M ALIFIAN | 53419745
TEGAR SYA’BAN .M | 56419312
BIA IRAWAN | 51419348
ALTHAF ADHARI .R | 50419580

KELAS : 3IA18
MATAKULIAH : Teknologi Game #

TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA 2021

DAFTAR ISI 

DAFTAR ISI …………………………………………………………………i

BAB I ISI

1.1 Penjelasan Game 2D, 3D & VR …….……………………………………1

Kesimpulan…………………………………………………………………….5
Saran……………………………………………………………………………5

DAFTAR PUSTAKA

BAB I 

ISI

1.1 Penjelasan Game 2D, 3D & VR

1.1.1 Game 2D

Game dua dimensi dilihat dari keadaan ruangnya yang hanya memiliki dua sisi ( X dan Y). Sedangkan untuk gambarnya sendiri dapat menggunakan Vektor maupun Bitmap. Untuk membuat animasi bergerak (berjalan,melompat,berlari,dll) kita harus membuat gambar satu persatu yang disebut dengan(frame).Kerealisasian gerakan ditentukan dari gambar yang dibuat, jumlah gambar(frame) yang digunakan, serta hitungan gambar per detik (frame per second).

Game dua dimensi ini memiliki 2 konsep, yaitu:

 – Static View, dimana semua objek berada pada satu bidang dan gerakan karakter utama hanya terbatas pada bidang itu saja.

– Side Scrolling View, dimana objek-objek dan gambar latar akan terus bergerak ke kanan dan ke kiri sesuai dengan kecepatan gerakan karakter yang dimainkan.

Contoh: Pac-man, Space Invader, Mario Bros, dan game-game sederhana lainnya.

1.1.2 Game 3D

Sedangkan game 3D adalah game yang selain melibatkan elemen x dan y, juga melibatkan elemen z pada perhitungannya, sehingga konsep kamera pada game 3D benar-benar menyerupai konsep kamera pada kehidupan nyata, yaitu selain digeser (seperti pada game 2D), juga dapat diputar dengan sumbu tertentu.

Game bertipe ini menggunakan 2 macam tipe pemodelan:

3d object/model :

ini merupakan model/ object 3 dimensi yang nantinya akan anda jadikan sebagai karakter utama, bangunan, object-object seperti senjata,musuh, permukaan tanah ,pohon, bukit,dll. Object 3d seperti ini bisa anda buat dengan menggunakan program seperti “3D S.Max”,”Maya”,”Hash”,dll

2d graphic:

gambar 2d juga berperan dalam membuat game bertipe 3D fungsi gambar 2d antara lain:

– sebagai texture untuk object

– sebagai latar belakang ( langit , pemandangan,dll)

– sebagai meteran untuk nyawa , gambar untuk speedometer (untuk game racing), dll.

Contoh game berbasis 3 dimensi diantaranya adalah Air Attack Death, Rise of the Imperfects , Batman: Arkham City, dll.

1.1.3 VR (Virtual Reality)

Teknologi VR ini telah banyak dimanfaatkan di beberapa sektor industri seperti penerbangan, pendidikan, militer, kedokteran, hiburan, dan masih banyak lagi. Saat ini teknologi VR banyak diminati oleh para gamer yang ingin merasakan sensasi bermain game yang “nyata”. Banyak perusahaan-perusahaan teknologi yang sedang gencar dalam mengembangkan teknologi VR ini, contohnya Oculus VR dengan perangkat VR yang dikhususkan bagi para gamer yang bernama Oculus Rift.

Untuk menambah kesan “nyata” saat bermain game, ada beberapa perangkat yang membuat kamu semakin merasakan sensasi “nyata” terhadap apa yang ada di layar, diantaranya adalah kacamata VR yang berfungsi untuk memvisualisasikan gambar agar bisa terlihat nyata, headset yang berfungsi untuk mendengar efek-efek suara secara lebih jelas, juga walker dan sarung tangan (glove) yang memberikan reaksi kepada sistem tentang gerakan-gerakan yang dilakukan oleh kamu sehingga kamu seolah merasakan sedang berada dalam dunia nyata baik secara fisik maupun psikologis.

Sistem kerja dari VR Game tidak lepas dari beberapa elemen penting didalamnya, seperti:

  1.  Virtual world, merupakan konten yang menciptakan dunia virtual dalam bentuk screenplay maupun script.
  2.  Immersion, yang merupakan sebuah sensasi yang membuat kamu merasakan berada di lingkungan nyata yang padahal fiktif. Elemen ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
  • Mental immersion, membuat mental kamu merasakan seperti berada dalam lingkungan nyata
  • Physical immersion, dapat membuat kamu merasakan suasana di sekitar lingkungan yang diciptakan oleh virtual reality secara fisik
  • Mentally immersed, memberikan sensasi untuk larut dalam lingkungan yang dihasilkan oleh virtual reality

1.2 Perkembagan Game 2D, 3D & VR

1.2.1 Pencitraan

Pencitraan sangat berkembang sejak dari tahun 1990 dan seiring berjalannya waktu mulai dikembangkannyalah OpenGL sebagai API untuk objek dan visualisasi 3D. Walaupun game telah dikenal sejak dibuatnya komputer desktop, tetapi teknologi pada saat itu masih belum mendukung untuk menjadi game yang banyak kita lihat sekarang ini. Dengan teknologi yang masih terbatas pada saat itu game baru bisa dibuat dengan tampilan yang secara geometri adalah 2D yaitu panjang x lebar . Contoh game yang pada saat itu menggunakan konsep 2D adalah seperti game, “Mario Bross”,”Zelda”, “Rockmen” dan beberapa game yang dulu dimainkan di Sega, nintendo, Game Boy dan alat permainan 2D lainnya.

Game 3D berkembang sejak tahun 1990-an sampai berkembang menjadi sekarang ini dengan detail yang baik dan desain yang sangat halus pada saat di render. Dengan berkembangnya OpenGL sebagai API Open Source untuk pengembang game dan animasi. Juga terdapat software dan hardware yang mendukung untuk menampilkan game 3D. Secara geometri 3D merupakan suatu objek yang memiliki dimensi panjang x lebar x tinggi.

Sebagai tambahan untuk perkembangan grafis, seperti animasi dan game pada saat sekarang ini telah berkembang menjadi AR(Augmented Reality) dan VR(Virtual Reality) . Sehingga membuat tampilan menjadi semakin hidup dan membuat eksperimen yang lebih baik kepada user dan lebih menyenangkan.

1.2.2 Software

Perkembangan teknik algoritma telah memungkinkan pembuat aplikasi untuk mengembangkan game menjadi semakin baik. Mulai dari  API untuk melakukan rendering algoritma tersebut telah dikembangkan menjadi semakin baik dan menghemat resource komputer atau mesin dan menjadi lebih efisien seperti yang kita rasakan sekarang ini. Pada periode tahun 1980 sejak komputer desktop pertama dikembangkan game masih dibuat dengan sangat sederhana. Dilakukan dengan bahasa pemrograman seperti C , prolog dan lainnya. Sekarang dengan perkembangan teknologi pembuatan game bisa dilakukan hanya dengan engine game tertentu, yaitu hanya dengan menginstall suatu software yang meng-generate suatu objek dan game secara user friendly.

3. Hardware

Teknologi yang maju telah membuat hardware menjadi semakin powerfull, murah dan kecil, hal ini dimanfaatkan oleh para pengembang citra dan game. Yang menjadi masalah saat membuat objek dan animasi 3D untuk game sekarang ini adalah sumber daya mesin yang tidak mencukupi. Proses rendering akan sangat lama dengan menggunakan hardware yang mempunyai spesifikasi lama. Maka teknologi hardware sekarang mengatasi masalah tersebut. Rendering bukan lagi menjadi masalah, pembuatan objek apapun bisa direalisasikan.

4. Gameplay

Jika anda pernah bermain game pada tahun 1989-an sampai sekarang ini maka bagi anda akan sangat jelas perbedaan yang terlihat pada gameplaynya. Pada game berjenis 2D maka gameplaynya terasa sangat membosankan apalagi ketika anda sudah merasakan gameplay dari game berjensi 3D. Game berjenis 3D membuat tampilan yang menarik dan permainan yang lebih nyata dan seru bagi penikmat game. Jika anda pernah bermain game seperti “Fable” maka anda akan sangat tertarik(Promosi).

5. Virtual Reality (VR)

Awal terciptanya teknologi VR terjadi pada tahun 1957 oleh Morton Heilig dengan objek yang berupa kipas angin, generator bau, kursi bergetar, dan pastinya layar 3D. Sehingga penonton dapat merasakan sensasi baru untuk menikmati suatu pertunjukan film secara nyata pada saat itu. Kacamata VR baru diciptakan pada tahun 1960 dengan nama Telesphere Mask dan head-mounted display.

Contoh perkembangan VR dalam industrial game yang menggunakan teknologi Virtual Reality harus mengenakan kacamata VR untuk mendapatkan kesan lebih masuk kedalam dunia game tersebut. Sebagai contohnya game Call of Duty yang berbasis First Person Shooter (FPS).

2.1 Kesimpulan

Game adalah program yang bersifat interaktif atau dapat merespon perlakuan manusia. Game juga bersifat entertaining, yaitu menghibur. Sifat interaktif dalam game ini membuat game dapat dijadikan sarana edukasi yang mempunyai fasilitas lebih baik dibandingkan alat edukasi yang konvensional. Game dapat membuat pemain seakan-akan betul-betul di dalam game tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan pemain terpengaruh dengan unsur- unsur yang ada dalam game.

 Jika kita memadukan unsur edukasi dalam game tersebut, maka pemain pun akan terpengaruh dengan unsur materi yang ditanamkan dalam game. Selain itu, game juga merupakan edukasi aktif. Pemain tidak hanya mendengarkan atau melihat ilmu yang disampaikan namun juga berusaha mencari pemecahan masalah dari permasalahan yang ada dalam game.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.